Sudah Sejauh Mana Kita Berpuasa ?

Saudaraku, sudah sejauh manakah kita berpuasa ?
Bagaimana kabar puasamu wahai saudaraku?. Sudahkah engkau sahur ?. Adakah diantara diri kita yang tidak sanggup menjalankan ibadah puasa ?. Ketika tiba waktu berbuka apa yang engkau santap ?. Adakah ia mengenyangkanmu ?. Adakah engkau dapat berkumpul bersama-sama dengan keluarga dan anak istrimu ?. Sungguh sebuah kenikmatan yang sangat besar jika kita masih diberikan itu semua. Sudah sepantasnya kita bersyukur kepada Alloh.
Saudaraku, sudah sejauh manakah kita berpuasa ?.
Hari-hari ini dikala semua orang dapat bersantap lezat berbuka saudara-saudara kita kembali dibantai. Di saat ini ketika orang-orang bergembira akan kemenangan grup sepakbolanya, di Gaza anak-anak meregang nyawa. Di saat orang-orang bersuka cita karena calonnya berhasil menjadi presiden, di Gaza harus menahan kesedihan karena sanak saudaranya tiada.
Maaf, saudaraku aku tidak ingin mengganggu kebahagiaanmu. Sekali lagi tidak, bahkan sedikitpun aku tidak iri dengan kebahagiaanmu. Aku hanya ingin membagi kesedihanku. Kesedihanku yang secara fisik belum mampu menolong mereka Kesedihanku yang hanya meneteskan air mata ketika melihat anak-anak kecil meninggal. Sungguh kematian mereka tidak sia-sia. Perjuangan para warga Gaza pun juga tidak sia-sia.
Saudaraku, kuingin berbagi malu denganmu. Kiranya engkau juga dapat merasakan penderitaan mereka. Sungguh hati mana yang tidak menangis ketika diantara lisan mereka terucap. “Roket-roket itu berada diatas kita akan tetapi Alloh berada diatas segala-galanya”. Menangislah kita ketika pondasi Tauhid sungguh jauh tertanam dalam lubuk hati mereka sementara di hati-hati kita tertanam materi dan materi untuk kebanggaan dunia.
Saudaraku, kuingin berbagi keteguhan mereka dan tawakal pada Alloh yang mana akupun belum tentu memilikinya. Di saat mereka diserang tahukah apa yang mereka ucapkan?. “Kami tidak meminta kalian mengangkat senjata mempertahankan tanah suci Umat Islam. Kami hanya meminta doa kalian. Karena doa adalah senjata paling hebat yang tidak dimiliki kaum kafir”. Allohu akbar !.
Saudaraku, sudilah kiranya menyematkan saudara-saudara kita di Gaza dalam doa-doamu. Sungguh doa merupakan senjata yang paling ampuh bagi kaum muslimin.
Akhirnya uluran bantuan kita baik secara materi dan non-materi sangat dibutuhkan oleh mereka. Bantulah dengan semaksimal mungkin.
- di sela-sela buka puasa
Andrey Ferriyan
Masjid Darussalam, 11 Ramadhan 1435 - 10 Juli 2014