Sabar dan Doa

Berusaha untuk tetap bersabar dan terus berdoa.
Seolah-olah Alloh Rabbul Alamin berusaha untuk mengingatkanku untuk terus dan selalu berdoa dan meminta apa yang memang menjadi hasrat keinginanku. Beberapa kali aku diingatkan baik melalui tangan orang lain maupun dari beberapa kejadian. Peringatan terakhir yang aku terima adalah dari salah seorang guruku. Beliau dalam khutbah jumatnya mengatakan bahwa “doa adalah senjata bagi kaum mukminin”. Doa merupakan salah satu hal terpenting dalam amaliah usaha kita di dunia. Ingatkah kita akan perang badar ?. Berapa jumlah kaum mukminin ketika itu ?. Sebandingkah dengan orang-orang kafir Quraisy ?. Tidak !, sama sekali tidak sebanding. Posisi kaum mukminin ketika itu bukan persiapan untuk berperang akan tetapi di saat genting itulah Rosululloh berdoa dengan doa yang sungguh-sungguh seraya mengangkat kedua tangannya keatas tinggi-tinggi hingga Abu Bakar Ash-Shidiq mengatakan “cukup ya Rosululloh, doamu pasti akan dikabulkan oleh Alloh”.
Ingatkah kita bagaimana kisah para Nabi terdahulu ?. Nabi Yunus yang berada di dalam perut ikan karena meninggalkan kaumnya yang bebal tidak mau didakwahi. Akan tetapi Nabi Yunus pun berdoa kepada Alloh dan mengakui kesalahannya. Bahkan disebutkan seandainya Nabi Yunus tidak berdoa kepada Alloh ketika itu maka beliau akan tetap berada di dalam perut ikan hingga hari kiamat. Ingatkah kita dengan kisah Nabi Zakariya ?, bagaimanakah beliau yang sudah sepuh dengan rambut telah memutih dan dengan istri yang telah rapuh ?. Beliau menginginkan untuk memiliki keturunan dan Alloh kabulkan setelah beliau berdoa kepadaNya. Mustahil !, ya bagi kita yang tidak beriman tentu hal tersebut tidak masuk ke dalam logika nalar kita akan tetapi itulah bukti kekuasaan Alloh. Akal dan pikiran kita bukanlah sesuatu yang digunakan untuk melangkahi wahyu dan firman Alloh akan tetapi sebaliknya, wahyu dan firman Alloh yang berada diatas sehingga dengan akal kita yang kecil ini kita dapat menyadari kekurangan kita sebagai manusia. Semuanya dilakukan dengan berdoa kepada Alloh dengan sungguh-sungguh.
Ya, aku memahami kedudukan mereka tentu berbeda dengan kedudukanku yang seorang manusia biasa dan berlumuran dosa. Jauh sekali dari takwa sebagaimana para Nabi dan Rosul. Tapi disinilah letak mulai dan indahnya syariat Islam itu. Sesungguhnya tidaklah diutus Nabi ataupun Rosul kecuali dalam golongan manusia agar manusia juga dapat menjadikan mereka sebagai panutan.Jika seandainya Nabi dan Rosul itu dari kalangan malaikat yang tidak pernah berdosa tentu sudah pasti akan ada alasan-alasan yang dikemukakan oleh manusia-manusia yang lemah imannya dan lemah akalnya. Semoga Alloh mengabulkan doa-doaku yang kupanjatkan dan semoga Alloh mengampuni dosa-dosaku dan dosa-dosa orang-orang mukminin lainnya. Aamiin.
- never give up
Andrey Ferriyan
Jogja, 19 Syawal 1435 - 15 Agustus 2014