Iqro: Mengeja Langit Merangkai Gemintang

Iqro: Mengeja Langit Merangkai Gemintang

Membaca langit dengan mengeja, menguntai gemintang dengan merangkai

Sabtu tanggal 25 Maret 2018, saya menghadiri nobar (nonton bareng) film Iqro "Petualangan Meraih Bintang" yang dibintangi oleh Cok Simbara di Kampus Suzukakedai Tokyo Insitute Technology University.

Awalnya saya tidak begitu tertarik karena memang genre saya fiksi fantasi, post apocalypse dan saya lebih suka anime :). Satu-satunya film Indonesia berdurasi panjang yang "hampir berhasil" saya saksikan hingga selesai adalah Ayat-Ayat Cinta. Jadi genre cinta jangan harap bakalan saya tonton, hahaha. Saya menonton Ayat-Ayat Cinta juga karena setelah menyelesaikan novelnya dan saya lebih suka dengan novelnya. Duh saya nggak konsisten katanya nggak suka genre cinta tapi kok baca novel Ayat-ayat cinta ?. Saya lupa sebabnya apa tapi dulu ada hal yang membuat saya tertarik sehingga saya harus membacanya. Mungkin karena pintarnya penulis merangkai judul membuat saya penasaran :). Ada satu lagi yang mau saya tonton tapi belum sempat "Alif Lam Mim" karena temanya ada kaitannya dengan pemikiran Islam dan kontroversial.

Oke, cukup dengan intronya. Melanjutkan dengan pembahasan film Iqro, mungkin ini adalah pertama kalinya film dengan durasi cukup panjang yang diproduksi oleh masjid kampus.

Jangan khawatir tidak akan ada spoiler pada artikel ini.

Lanjut, Salman Film Academy ini adalah rumah produksi yang manajemennya masih dibawah Masjid Salman ITB. Tidak mudah bagi sebuah rumah produksi untuk menghasilkan sebuah tema berkaitan dengan pendidikan apalagi yang bernafaskan Islam. Film ini layak untuk dikonsumsi untuk semua kalangan. Baik anak-anak maupun orang dewasa. Sekali lagi hal ini tidak mudah terlebih lagi ketika sedang membanjirnya film-film luar yang lebih menonjolkan teknologi, robot dan lain sebagainya. Mungkin anak-anak akan lebih cepat untuk adaptasi tema-tema terakhir dibandingkan film ini.

Salah satu kelebihan dari film Iqra ini pertama adalah bagaimana mereka mengemasnya dengan ringan dan cara menyampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami bahkan untuk anak-anak.

Satu kalimat untuk mereka yang berhasil membuat film ini, KALIAN MEMANG KEREN !.

Saya rekomendasikan bagi sahabat yang membaca tulisan ini untuk bisa menonton film Iqro. Sebelum menonton mungkin ada baiknya melihat terlebih dahulu trailernya disini

Official HD Movie Trailer: IQRO' - Petualangan Meraih Bintang

Kelebihan kedua dari film ini adalah bagaimana para pemainnya begitu menjiwai apa yang mereka perankan. Cok Simbara yang berperan sebagai Opa, Neno Warisman yang berperan sebagai Oma (betul nggak ya ?). Kemudian Aqila sendiri.

Semoga kedepan akan ada lagi film-film yang bertemakan pendidikan di Indonesia. Ditengah mayoritas umat Islam di Indonesia, sudah sepantasnya masyarakat dan tentunya anak-anak dikenalkan film-film yang bertemakan pendidikan seperti ini. Film ini bisa menjadi salah satu wasilah untuk memperkenalkan anak-anak bagaimana mereka mengeja langit dan merangkai gemintang dengan panduan hidup umat Islam yang tidak akan pernah usang hingga akhir jaman yakni Al-Quran.

Yokohama, 25-3-2018

Andrey Ferriyan